Cari Blog Ini

Gambar tema oleh MichaelJay. Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

IYCC #2018 Coming Soon

Islamic Young Counselor Camp 2018 merupakan kegiatan pelatihan yang diinisiasi oleh Divisi Intelektual HMPS BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakart...

HMPS BKI UIN SUKA Official Account

BKI Bersemi Di Hati

Divisi


Intelektual

Untuk meningkatkan keintelektualan pengurus HMPS BKI serta mahasiswa BKI UIN Sunan Kalijaga pada khususnya dan Mahasiswa FDK UIN Sunan Kalijaga serta khayalak luar pada umumnya

PSDM

Bergerak untuk mewadahi pengembangan sumber daya mahasiswa BKI dan pengembangan minat dan bakat mahasiswa BKI UIN Sunan Kalijaga khususnya dan melaksanakan urusan internal HMPS BKI UIN Sunan Kalijaga

Advokasi

Untuk menampung aspirasi mahasiswa BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan memperjuangkan hak-hak mahasiswa BKI yang belum terpenuhi

Networking

Mengelola akun media sosial dan media komunikasi HMPS BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Kamu ingin mengenal
kami lebih jauh ?

KLIK DISINI

Galeri


Berita dan Informasi
Berita dan Informasi Terbaru

Rabu, 28 Maret 2018

IYCC #2018 Coming Soon

Islamic Young Counselor Camp 2018 merupakan kegiatan pelatihan yang diinisiasi oleh Divisi Intelektual HMPS BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.




Latar Belakang
Generasi millenial merupakan generasi Y yang lahir pada era 80-90an. Banyak sekali istilah yang populer pada generasi ini dengan karakternya yang berani, inovatif, modern, kreatif, dan memiliki rasa optimisme dan kemauan untuk bekerja dengan kompetitif, terbuka, dan fleksibel. Melihat kondisi tersebut tentunya generasi millenial ini memiliki permasalahan ekonomi, lingkungan, dan permasalahan lainnya. Untuk itu, diperlukan mempersiapkan cara atau alternatif dalam menangani problematika pada generasi millenial tersebut yang salah satunya persiapan konselor muda yang sebaya.
Konselor millenial merupakan konselor yang paham akan kondisi dan situasi pada generasi millenial itu sendiri. Melihat kondisi tersebut, HMPS BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berkeinginan membuat suatu kegiatan yang menarik yang disebut dengan Islamic Young Counselor Camp 2018. Kegiatan ini sendiri diinisiasi oleh HMPS BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang akan diikuti oleh mahasiswa Bimbingan dan Konseling dan Bimbingan dan Konseling Islam se- Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan ini wujud alternatif yang diberikan dalam mempersiapkan konselor muda yang paham akan generasi millenial sehingga bisa mengatasi problematika yang ada dalam generasi millenial tersebut.

Nama Kegiatan
Islamic Young Counselor Camp 2018 merupakan suatu program kerja dari Divisi Intelektual Himpunan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Periode 2018/2019.
Event ini merupakan suatu program pelatihan konselor muda Islam yang akan mempertemukan mahasiswa-mahasiswi pilihan dari Prodi Bimbingan dan Konseling Islam dan Bimbingan dan Konseling, se- Daerah Istimewa Yogyakarta untuk bersama-sama menggali dan mengembangkan potensi diri dan belajar banyak hal sehingga menjadi seorang konselor muda Islam.

Tema Kegiatan
Tema kegiatan ini adalah “Optimalisasi Peran Konselor Islam dalam Menghadapi Era Millenial”.

Tujuan Kegiatan
1.      Sebagai ajang pengenalan dan edukasi Bimbingan dan Konseling Islam kepada perguruan tinggi umum.
2.      Sebagai media persiapan dan latihan konselor Islam dalam menghadapi era millenial.
3.      Sebagai wadah untuk meningkatkan silaturrahmi mahasiswa Bimbingan dan Konseling dengan Bimbingan dan Konseling Islam.

Target yang Diharapkan
1.      Melaksanakan program kerja Himpunan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2.      Menjalin silaturrahmi dengan mahasiswa Bimbingan dan Konseling dan Bimbingan Konseling Islam.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari                 : Sabtu-Ahad
Tanggal           : 5-6 Mei 2018
Tempat            : Yogyakarta

Bentuk Kegiatan
Bentuk-bentuk kegiatannya sebagai berikut.
1.      Workshop Session
Pada sesi ini bertujuan untuk membekali konselor Islam yang dibekali dengan beberapa materi sebagai berikut.
a.       Introduction of Islamic Guidance and Counseling with The Holy Quran dan The Hadith Approach diisi oleh Dr. Nurjannah, M.Si.
b.      Practice of Islamic Counseling yang disampaikan oleh Dr. Anwar Sutoyo, M.Pd.
c.       Spiritual and Quranic Counseling disampaikan oleh Dr. Anwar Sutoyo, M.Pd.
d.      Public Speaking for Islamic Counselor disampaikan oleh Muhammad Faishal Chusni.
e.       Counseling For Millenial Generation disampaikan oleh Moh. Khoerul Anwar, S.Pd., M.Pd.
 2.      Essay Symposium
Pada sesi ini, sepuluh esai terbaik akan mempresentasikan esai yang telah ditulis untuk menentukan Best Delegate.
3.      Fun Activity Session
Pada sesi ini, akan ada kegiatan yang bertujuan pengakraban bagi setiap delegasi dan diikuti dengan ice breaking.
 

Selasa, 27 Maret 2018

DISCOUNS #3

Discussion of Islamic Counseling #3: Hypnotherapy in Islamic Guidance and Counseling

Alhamdulillahirobbil’alamin, tidak terasa kita sudah memasuki Disouns #3 ya teman-teman. Terima kasih atas kerjasama dan dukungan dari semua pihak, semoga materi yang disampaikan oleh pemateri dapat bermanfaat untuk kita semua, aamiin.
 
Pada hari Senin, 26 Maret 2018, tepatnya pada pukul 16.00 s.d. 17.30 telah terselenggara kembali Discoussion of Islamic Counseling (Discouns). Discouns #3 yang diselenggarakan oleh Divisi Intelektual Himpunan Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (HMPS-BKI) ini bertempat di Lobby Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada kesempatan ini kita membedah materi tentang Hyonotheraphy dalam Bimbingan dan Konseling Islam yang dipandu langsung oleh moderator yaitu Mutia Azmi (BKI 2016) yang merupakan bagian dari Divisi Intelektual. Adapun pemateri yang akan membahas tentang Hyonotheraphy yaitu Bapak Abdul Latif, S.Sos.I., M.Pd., beliau adalah alumni BKI UIN Sunan Kalijaga yang sekarang sudah mengabdikan diri menjadi Dosen di Prodi BKI.


Istilah hipnotis, hipnotis panggung, hyonotheraphy, semi-hyonotheraphy, hipnokonseling, apa sih bedanya?
Hipnos             : nama Dewa Yunani
Hipnotis          : identik untuk meninabobokan
Berbicara tentang hyonotheraphy, maka hal itu juga tidak bisa dipisahkan dengan hipnosis. Karena pada dasarnya kata hyonotheraphy diambil dari Bahasa Yunani yaitu hypnos. Hypnos ini adalah sebuah istilah bagi Dewa Tidur Yunani yang menguasai alam mimpi. U.S. Department of Education, Human Services Division, menyatakan bahwa “Hypnosis is the by pass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment of acceptable selective thinking” atau hipnosis adalah penembusan faktor kritis atau critical factor pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau sugesti tertentu. Adapun hyonotheraphy sendiri banyak diartikan sebagai bentuk terapi menggunakan teknik hipnosis yang diarahkan untuk membantu individu dengan menggunakan sugesti-sugesti tertentu yang bersifat positif, sehingga terjadilah perubahan perilaku individu sebagaimana yang diharapkan.
Adi Gunawan sebagai ahli dalam bidang hipnotis menyebutkan bahwa hyonotheraphy adalah teknik yang paling simpel. Contoh: banyak orang yang antusias kepada kita ketika sedang presentasi, atau seorang laki-laki yang mampu merayu perempuan untuk menjadi pacarnya. Secara simpel, hyonotheraphy adalah seni untuk mengubah perilaku seseorang atau mempengaruhinya untuk berperilaku positif sesuai sugesti. Adapun sugesti tersebut bersifat informasi. Sugesti tidak hanya berupa ucapan verbal saja, akan tetapi dari penampilan dan non verbal pun termasuk ke dalam sugesti.
Kita sebagai seorang konselor atau terapis harus mampu membuat nyaman konseli kita. Pada dasarnya sejak kecil kita sudah belajar hyonotheraphy, misalnya ketika kita menangis meminta ASI, ibu akan langsung menghampiri kita. Salah satu teknik yang mudah digunakan dalam hyonotheraphy yaitu dengan menggunakan lagu.

Konsep kerja hyonotheraphy
Garis tengah yaitu critical factor. Critical factor yaitu informasi yang pertama kali kita peroleh, jadi ketika ada istilah baru tentang informasi, maka critical factor akan menjalankan perannya. Critical factor dapat menurun ketika kita sedang capek, sedih, kaget, banyak masalah, terlalu senang dan terlalu sedih, dan akan meningkat ketika kita sedang bahagia. Baik senang maupun sedih itu jangan sampai berlebihan, jadi baiknya sedang-sedang saja.
            Pada alam sadar, kita mampu mengenali informasi yang masuk ke panca indera. Namun pada alam bawah sadar, ketika sudah mendapat info atau keyakinan awal, dan info itu berbeda lagi, maka kita cenderung akan sulit untuk mengubahnya, salah satu cara mengubahnya yaitu dengan hipoterapi. Contoh penerapan hyonotheraphy yaitu pada kegiatan jerit malam atau renungan dalam acara pramuka. Media yang digunakan yaitu dengan menggunakan musik.
            Survey membuktikan bahwa 80% orang indonesia adalah tipe orang yang mudah dihipnotis, karena mudah ikut-ikutan. Sugestiblenya tinggi, 10% sulit dan 10% lainnya sedang-sedang saja. Agar kita tidak mudah terpengaruhi, maka kita harus banyak memperkuat critical factor kita dengan cara mengupdate informasi.
Tipe-Tipe sugestible ada tiga macam, yaitu:
Intelektual/intelegensi             : terhpipnotis oleh adanya kajian
Physical                                   : tampilkan gaya penampilan yang baik dihadapannya
Emosi                                      : sentuh dengan cerita yang menyentuh
 

Minggu, 25 Maret 2018

DISCOUNS #2


ECOLOGICAL COUNSELING




Senin, 12 Maret 2018 pukul 16.00 telah diselenggarakan kembali discouns#2 (Discussion of Islamic Counseling), bertempat di loby Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, yang bertema: “Berdakwah Melalui Konseling Ekologi: Chapter Report”, dengan pemateri yaitu Moh. Khoerul Anwar, M.Pd. (Dosen BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).
Pencetus teori Ekologi yaituUrie Bronfenbrenner dengan bukunya yang berjudul The Ecology of Human Development.Ekologi dan dakwah berdasarkan Q.S An-nahl:125. Yang artinya: “Serulah manusia kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”.Stressing penekanan dalam bidang konselingnya bukan pada kalimat “hikmah”melainkan pada kalimat“berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik atau bermakna dialogis”, maksudnya proses konseling itu dilakukan secara dialogis atau komunikasi dua arah dan proses konseling dilakukan tidak hanya monoton.
Dalam teori ekologi konseling seorang konselor tidak boleh menyarankan atau mengarahkan konseli begitu juga konselor bukan penasehat, tetapi konselor membantu agar konseli sadar dengan dirinya, agar mengenal potensi dirinya dan agar dia faham dengan dirinya. Proses kemandirian konseli dalam mengambil keputusan dengan sendirinya bukan dari orang lain, tetapi karena insight yang didapatkan dari proses dialogis tersebut.
Ecological counseling berbeda dengan behavior therapy, ecological counseling berlandaskan pada lingkungan belajar yang membantu untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi individu dan harus dianalisis dengan perspektif secara keseluruhan sistem sehingga perkembangan yang terjadi merupakan bagian perkembangan dari keseluruhan sistem yang tersistematis. Sedangkan behavior therapy itu mendisain perilaku konseli oleh konselor.
Ekologi berprinsip pada tiga hal yaitu makrosistem, mikrosistem dan mesosistem. Dalam hal ini yang dibahas yaitu mesosistem. Setiap konseli memiliki ego defence mekanism, ketika ego defence mekanism itu tidak bisa ditembus oleh seorang konselor maka konseling itu tidak bisa berjalan. Ego defence mekanism ini bukan secara fisicly tetapi ideologi yang ada dalam dirinya, ketika pemahaman-pemahaman yang ada dalam dirinya sudah merasa benar atau berkepribadian tertutup dan tidak ada proses ideologis maka hal itu akan terpatri dalam dirinya dan itu berbahaya. Oleh karena itu perlunya memberikan pemahaman-pemahaman baru kepada orang lain dengan cara pendekatan ekologi.
Ecological tidak bisa lepas dari irrational beliefe. Dewasa ini banyak sekali orang-orang yang mengalami bipolar dan mengalami stress tingkat tinggi.Didalam ecological bagian mesosistem itu sebagai unit terkecil (keluarga dan teman) dalam membangun dan memupuk suatu hubungan sehingga perlunya setiap individu saling menguatkan satu sama lain.
Menciptakan ecological counseling di lingkungan yang sangat beragam, konselor jangan terlalu banyak berbicara tetapi konselor harus banyak mendengarkan karena dengan mendengarkan konselor akan tahu letak permasalahannya. Konselor perlu memahami posisi dan perannya dengan itu kelak akan semakin faham serta bagian dari pemahamannya adalah mendengarkan. Sedangkan konselor yang hanya berasumsi-asumsi itu adalah hal yang salahterlepas dari positif ataupun negatif.
Demikianlah hasil discoun #2, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, Amiin

By: Akhmad Muzaki (Divisi Intelektual)

Kerjasama Dengan

Program


Discouns
Discussion of Islamic Counseling

Merupakan Diskusi Ilmiah Rutinan Untuk Mahasiswa BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Setiap Hari Senin Dua Minggu Sekali Klik Disini
IC-Talks
Islamic Counseling of Talkshow

Merupakan Talkshow Yang Membahas Tentang Konseling Multikultural dan Konseling Lintas Agama dan Budaya

Sedang Proses Klik Disini
PB-Train
Public Speaking Training

Merupakan Pelatihan Public Speaking Untuk Meningkatkan Kemampuan Public Speaking Mahasiswa BKI

Sedang Proses Klik Disini
IYCC
Islamic Young Counseling Camp

Merupakan Pelatihan Konselor Muda Islam Tingkat Regional DIY-Jateng

Sedang Proses Klik Disini

Kontak Kami


Gedung Student Center Lt. 3
UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 55281

0895-3735-260008
hmpsbki.uinsuka2018@gmail.com

Tertarik dengan Program dan Kegiatan Kita
Dapatkan Info Terbaru !